Om Swastiastu Om
|
Umat Hindu di seluruh Indonesia memasuki tahun baru saka 1933 di mana hari itu Sabtu, 05 Maret 2011, seluruh umat Hindu
merayakan Hari Raya Nyepi yang merupakan perayaan Tahun Baru Saka 1933.
Beda dengan Penyambutan Tahun Baru yang biasanya di rayakan dengan berbagai aktifitas pada puncak acaranya seperti kalau kita menyambut Tahun Baru lainya.
Disinilah uniknya perayaan Hari Raya Nyepi atau Merayakan tahun baru di perayaan Nyepi adalah pada puncak acara kita merayakan dengan Sunyi, Sepi dan Hening serta Gelap Gulita. Di mana perayaan Nyepi seperti yang kita ketahui dilakukan dengan empat tahapan ritual yaitu :
- Melasti( Mekiis / Melis )
- Tawur Agung
- Catur Brata Penyepian
- Ngembak Geni.
Banyak tamu lokal maupun turis asing datang berbondong-bondong ke Bali untuk dapat menyaksikan ritual tersebut. Bagi umat Hindu, perayaan Nyepi merupakan ekspresi keagamaan yang kaya makna. Nyepi adalah sebuah ritual penyucian mikrokosmos dan makrokosmos atau juga disebut bhuana alit (alam manusiawi) dan bhuana agung (alam semesta).
Tujuan dari ritual ini mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan lahir batin (jagadhita dan moksa), terbinanya kehidupan yang berlandaskan satyam (kebenaran), siwam (kesucian), dan sundaram (keharmonisan dan keindahan).
Sebelum pelaksanaan ritual perayaan Nyepi, umat Hindu melakukan (Melasti, Melis, Mekiis) untuk melebur segala macam kotoran baik yang merusak pikiran, perkataan, maupun perbuatan. Upacara ini juga diiringi dengan perolehan air suci untuk kehidupan. Selanjutnya, sehari sebelum perayaan nyepi, dilakukan upacara tawur yang bertujuan untuk mengembalikan keseimbangan alam manusia (bhuana alit) dan alam semesta (bhuana agung) dengan menyesuaikan tempat, waktu dan situasi masing-masing desa.
Pada puncak perayaan nyepi, umat Hindu melakukan catur brata nyepi, empat ritual puasa yang dilakukan selama 24 jam, sejak pukul 06.00 hingga fajar menyingsing kembali. Keempat ritual amati geni, yakni tidak menyalakan api, sebagai simbol pemadaman hawa nafsu dari segala godaan kenikmatan duniawi. Amati Karya, yaitu libur dari segala bentuk pekerjaan jasmani untuk lebih terkonsentrasi meningkatkan kegiatan penyucian rohani. Amati Lelungaan, menghentikan segala bentuk perjalanan jasmani, untuk lebih mawas diri. Amati Lelanguan, yaitu tidak melampiaskan kesenangan untuk lebih memusatkan pikiran pada Tuhan Yang Maha Esa.
Esok harinya upacara Ngembak Geni, umat Hindu melakukan silaturahmi kepada sanak kerabat dan masyarakat di lingkungan masing-masing, baik tetangga maupun lingkungan kerja.
Perayaan Nyepi memberikan pelajaran kepada umat manusia. Untuk mendapatkan kesenangan, kedamaian dan ketenangan hati tidak perlu harus membayar mahal dengan menuruti keinginan hawa nafsu duniawi. Kedamaian dapat diraih dengan aktivitas rohani.
Belajar dari tradisi Nyepi, marilah kita refleksikan diri lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.
Dan Semoga dengan semangat hari raya
Nyepi kita bisa lebih mengintroveksikan diri kita akan kekurangan serta
kelebihan kita agar tetap terjalinya silahturahmi antar umat beragama sehingga
terwujud Tentram, Damai dan Aman.
“ SELAMAT HARI RAYA NYEPI UNTUK UMAT HINDU ”
" SELAMAT TAHUN BARU SAKA 1933 "
“ SEMOGA
SEMANGAT HARI RAYA NYEPI MEMBAWA KE DAMAIAN BUAT KITA SEMUA ”
Om Shanti, Shanti, Shanti Om.
0 comments:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Post a Comment
Terima kasih, komentar anda sangat berarti bagi Blogputrasekarbali. Isi pendapat anda tentang blog ini di Testimoni.